BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Masa nifas akan menyebabkan terjadinya perubahan - perubahan
pada organ reproduksi. Begitupun halnya dengan kondisi kejiwaan ( psikologis ibu,
juga mengalami perubahan. Dari yang semula belum memiliki anak, kemudian lahirlah
seorang bayi mungil nan lucu yang kini mendampingi ibu. Menjadi orang tua
merupakan suatu krisis tersendiri dan ibu harus mampu melewati masa transisi.
Secara psikologi, seorang ibu akan mengalami akan mengalami gejala - gejala
psikiatrik setelah melahirkan. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh oleh
seorang wanita dalam dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu
pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah melahirkan baik dari segi fisik
maupun fisik. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik,
tetapi ada sebagian lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami
gangguan – gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindrom yang oleh
yang oleh para peneliti dan klinisi disebut postpartum blues.
Postpartum blues ini dikategorikan sebagai sindrom gangguan
mental yang ringan. Oleh sebab itu, gangguan ini sering tidak dipedulikan bahkan
sering dianggap efek samping dari keletihan, sehingga tidak terdiagnosis dan
tidak tertangani sebagaimana harusnya. Akhirnya dapat menjadi masalah yang
menyulitkan, tidak menyenangkan, dan dapat membuat perasaan – perasaan tidak
nyaman bagi wanita yang mengalaminya, bahkan terkadang gangguan ini berkembang
menjadi keadaan yang lebih berat yaitu depresi pascapersalinan, yang mempunyai
dampak lebih buruk, terutama dalam masalah hubungan perkawinan dengan suami dan
perkembangan anaknya. Padahal data dari penelitian di seluruh dunia secara
tegas menunjukan bahwa sekitar 50 – 75% wanita mengalami postpartum blues.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan nifas ?
2. Gangguan
psikologi yang terjadi pada masa nifas ?
3. Bagaimana cara
mengatasi gangguan psikologi pada masa nifas ?
1.3. Tujuan penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari nifas
2. Untuk
mengetahui apa saja gangguan psikologi yang terjadi saat nifas
3. Mengetahui cara
mengatasi gangguan psikologi pada masa nifas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat
kandungan dan anggota badan serta psikososial yang berhubungan dengan
kehamilan/persalinan selama 6 minggu.
B. Respon Orangtua Terhadap Bayi Baru
Lahir
Menjadi orangtua merupakan krisis
tersendiri dan mereka harus dapat melewati masa transisi. Berikut adalah masa
transisi pada postpartum yang harus diperhatikan oleh pasangan.
1)
Fase Honeymoon
Adalah fase setelah anak lahir dan terjadi kontak yang
lama antara ibu, ayah, dan anak. Masa ini dapat dikatakan sebagai psikis
honeymoon yang memerlukan hal – hal romantis, masing – masing saling
memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.
2)
Bounding Attachment
Bounding merupakan satu langkah awal unutk
mengungkapkan perasaan afeksi ( kasih sayang ). Attachment merupakan interaksi
antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu. Bounding attachment adalah
kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran, untuk memberikan kasih
sayang yang merupakan dasar interaksi antara keduanya secara terus –
menerus. Dengan kasih sayang yang diberikan terhadap bayinya maka akan
terbentuk ikatan antara orang tua dan bayinya.
Bounding attachment ini dimulai
sejak dini bagitu bayi dilahirkan / pada kala IV. Bonding adalah suatu istilah
untuk menerangkan hubungan antara ibu dan anak, sedangkan attachment adalah
suatu keterikatan antara orang tua dan anak.
Dalam
menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai
berikut :
1.
Fase taking
in
Merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai
hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada
dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang
diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
2.
Fase taking
hold
Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini
ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan
bayinya sehingga timbul percaya diri.
3.
Fase letting
go
Menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari
setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya
sudah meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan
dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues.
C. Gangguan Psikologis pada Masa Nifas
1. Baby blues
a.
Pengertian
Gangguan efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh
persalinan.
b.
Faktor Penyebab
1)
Faktor Hormonal
Berupa perubahan kadar estrogen,
progesteron, prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah.
2)
Faktor Usia.
3)
Pengalam dalam pross kehamilan dan
persalinan.
4)
Adanya perasaan belum siap
menghadapi lahirnya bayi.
5)
Latar belakang psikososial wanita
yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan
yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi,
serta keadekuatan dukungan sosial lingkungannya.
c.
Gejala
Reaksi depresi/sedih, menagis, mudah
tersinggung atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri
sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.
d.
Pencegahan
1)
Beristirahat ketika bayi tidur
2)
Berolah raga ringan, ikhlas dan
tulus dengan peran baru sebagai ibu
3)
Tidak perfeksionis dalam hal
mengurusi bayi
4)
bicarakan rasa cemas dan
komunikasikan
5)
bersikap fleksibel dan bergabung
dengan kelompok ibu-ibu baru
2. Depresi Post partum
a. Pengertian
Depresi berat yang terjadi 7 hari
setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari.
b. Faktor Penyebab
a.
Faktor konstitusional
Gangguan post partum berkaitan
dengan riwayat obstetri yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin, serta
adanya komplikasi atau tidak dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.
b.
Faktor fisik
Tetrjadi karena ketidakseimbangan
hormonal, Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah
prolaktin, steroid dan progesterone.
c.
Faktor psikologi
Paraliahan yang cepat dari keadaan “
2 dalam 1 “, pada akhir kehamilan menjadi dua individu. Yaitu ibu dan anak yang
bergantung pada penyesuaian psikologis individu.
c.
Gejala
1)
Kelelahan dan perubahan mood
2)
Gangguan nafsu makan dan gangguan
tidur
3)
Tidak mau berhubungan dengan orang
lain
4)
Tidak mencintai bayinya dan ingin
menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
d.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya depresi
post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada
ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat
sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk beristirahat dengan baik,
berolahraga yang ringan, berbagi cerita dengan orang lain, bersikap fleksible, bergabung
dengan orang-oarang baru, sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
3. Post Partum Psikosa
a.
Pengertian
Depresi yang paling berat, terjadi
pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.
b.
Faktor Penyebab
1)
Faktor sosial kultural (dukungan
suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).
2)
Faktor obstetrik dan ginekologik (
kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi ).
3)
Karakter personal seperti harga diri
yang rendah.
4)
Perubahan hormonal yang cepat.
5)
Marital disfungsion atau ketidak
mampuan membina hubungan dengan orang lain yang mengakibatkan kurangnya
dukungan.
6)
Unwanted
pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan
7)
Merasa terisolasi.
c.
Gejala
1.
Curiga berlebihan
2.
Kebingungan
3.
Sulit
konsentrasi
4.
Bicara meracau atau inkoheren
5.
Pikiran obsesif ( pikiran yang
menyimpang dan berulang-ulang )
6.
Impulsif ( bertindak diluar
kesadaran )
d.
Pencegahan
1)
Pelajari diri sendiri
Pelajari dan mencari informasi
mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga sadar
terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan
yang tepat.
2)
Tidur dan makan yang cukup
Diet nutrisi penting untuk
kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang cukup.
Keduanya penting dalam periode pospartum.
3)
Olahraga
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai emosional yang berlebihan.
4)
Beritahukan perasaan ibu
Jangan takut untuk mengutarakan
perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan butuhkan demi kenyamanan
ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang dipercaya
ataupun orang yang terdekat.
5)
Dukungan dari keluarga dan
orang-orang terdekat
Dukungan dari orang terdekat dari
mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat penting, yakinkan diri ibu
bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan.
6)
Persiapan diri dengan baik
Persiapan sebelum persalinan sangat
diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang dibutuhkan.
7)
Lakukan pekerjaan rumah tangga
8)
Pekerjaan rumah tangga sedikit
banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang terjadi selama
periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan
memasak atau membersihkan rumah.
9)
Dukungan emosional
Minta dukungan emosional dari
keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi atau stress.
Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa
lebih baik dari setelahnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gangguan
psikologi post partum diantaranya depresi post parum, post partum blues, dan
post partum psikosa. Post Partum
Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti
sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu
pertama setelahh persalinan.Depresi post partum adalah depresi berat yang
terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari. Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi
pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.
Saran
Bagi calon ibu
diharapkan lebih mempersiapkan diri sebelum melahirkan agar persiapan diri baik
mental, fisik dan ekonomi lebih matang. Supaya gangguan-gangguan pada masa
nifas tidak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar