Kanker
Payudara saat ini menduduki peringkat kedua penyebab kematian akibat kanker
pada wanita. Kanker Payudara adalah kanker yang berasal dari parenkim dan
stroma (jaringan) payudara termasuk putting dan gelang susu. Tidak termasuk
dalam kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kulit payudara. Kanker payudara
terdapat pada semua bangsa di dunia. Pada wanita merupakan kanker terbanyak
kedua setelah kanker leher rahim. Insidens kanker payudara tertinggi didapatkan
pada wanita bangsa Caucasoid yaitu orang-orang Eropa, Amerika Utara dan
Australia. Dan insiden terendah didapatkan pada wanita bangsa Asia dan Afrika.
Insidens ini sangat sangat tergantung pada umur,dan meningkat sesuai dengan
bertambahnya umur. Dua rentang umur yang beresiko tinggi terserang kanker
payudara adalah umur 35 – 45 dan 45 -55 tahun. Demikian dijelaskan dr. Andreas
Djaputra, SpB., FINACS dari SMF Bedah RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Di
Indonesia insidens kanker payudara belum diketahui dengan pasti karena belum
ada regristrasi kanker penduduk,tetapi diperkirakan sebesar 10 per 100.000
wanita. 90% kanker payudara terdapat pada umur diatas 35 tahun, sedangkan
rentang umur dengan frekwensi tertinggi adalah umur 40-49 tahun (40,5%).
- Pengertian
SADARI
merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual. Tujuan dari pemeriksaan
ini adalah untuk membantu wanita melakukan deteksi dini adanya kelainan pada
payudara
Periksa
payudara sendiri atau yang biasa disingkat SADARI, adalah usaha menemukan
adanya kelainan atau tumor pada payudara secara dini, dengan cara memeriksa
payudara sendiri.
Manfaat
yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin waspada dan mampu
mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika
didapatkan kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan kelainan,
pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera
diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.
- Tujuan
Pemeriksaan kanker payudara sendiri (Sadari /
Sarari)dilakukan secara teratur sejak menstrusasi pertama kali didapatkan,
sebulan sekali, seminggu setelah menstruasi selsai karena pada waktu itu
payudara dalam keadaan paling kecil, paling lembek, sehinnga bila ada kelainan
lebih muda dapat diraba. Pada wanita yang sudah menopause dilakukan pada
tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tiap tanggal 1 (satu). Deteksi dini
kanker payudara (termasuk pencegahan sekunder), ialah usaha
untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu
kanker payudara yang belum lama tumbuh, masih kecil dan masih lokal sehingga
mencegah timbulnya kanker invasive yang sukar atau tidak dapat disembuhkan lagi.
- Cara Kerja/ Langkah Pelaksanaan
Pemeriksaan
meliputi INSPEKSI (dicermati) dan PALPASI (diraba)
INSPEKSI
dilakukan dengan duduk atau berdiri di depan cermin, posisi pertama dengan
kedua lengan disamping tubuh dan posisi kedua lengan di angkat tinggi-tinggi.
Diperhatikan apakah ada asimetri pada payudara, tumor, tarikan kulit
(retraksi), perubahn warna kulit, kulit payudara berkerut seperti jeruk,
putting susu mendelep (inversi), tarikan putting susu, erosi atau eksem puting
susu.
PALPASI dilakukan dengan tetap duduk atau
berdiri di depan cermin, atau dapat dilakukan berbaring dengan menaruh bantal
tipis di bawah punggung sisi dengan sudut
900 yang akan di palpasi. Untuk palpasi payudara kiri,
memakai telapak ujung jari ke2 s/d 5 tangan kanan, demikian sebaliknya. Raba
seluruh payudara dengan seksama mulai dari putting susu secara radier atau
sirkuler kearah keluar sampai ke ketiak, apakah terdapat tumor atau rasa nyeri.
Pada akhir pemeriksaan, dilakukan pemijatan putting susu untuk melihat
kemungkinan keluarnya cairan abnormal seperti cairan kuning jernih, keruh,
nanah atau berdarah.
Pemeriksaan yang lain adalah pemeriksaan tali
beha / kutang sebelum dicuci, apakah pada bagian dalam kupnya terdapat noda
bekas secret putting susu. Skrining kanker payudara dilakukan secara aktif
dengan tujuan mencari secara langsung adanya kanker payudara dini atau kelainan
prakanker di masyarakat pada kasus asimtomatik (tanpa gejala) dalam suatu
wilayah dan waktu tertentu.
Ada beberapa macam skrining untuk kanker :
-
Skrining masal,
pada smua golongan masyarakat tertentu.
-
Skrining
selektif, pada golonga masyrakat yang mempunyai resiko tinggi.
-
Skrining
multiple, dikerkajakan untuk beberapa jenis kanker tertentu dalam segolongan
penduduk
-
Penemuan kasus
kanker dini individual.
Cara skrining ialah cara yang paling sensitif,
tetapi yang diperlukan sangat tinggi, sehingga hanya beberapa negara saja yang
mampu melakukannya. Skrining payudara umumnya dikerjakan setiap 1 -3 tahun pada
wanita yang berumur diatas 35 -45 tahun dalam satu daerah tertentu. Dilakukan
pemeriksaan klinis oleh tenaga medis terlatih dan pemeriksaan mammografi (foto
roentgen payudara).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar