Jumat, 17 Mei 2013

SADARI





Kanker Payudara saat ini menduduki peringkat kedua penyebab kematian akibat kanker pada wanita. Kanker Payudara adalah kanker yang berasal dari parenkim dan stroma (jaringan) payudara termasuk putting dan gelang susu. Tidak termasuk dalam kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kulit payudara. Kanker payudara terdapat pada semua bangsa di dunia. Pada wanita merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker leher rahim. Insidens kanker payudara tertinggi didapatkan pada wanita bangsa Caucasoid yaitu orang-orang Eropa, Amerika Utara dan Australia. Dan insiden terendah didapatkan pada wanita bangsa Asia dan Afrika. Insidens ini sangat sangat tergantung pada umur,dan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur. Dua rentang umur yang beresiko tinggi terserang kanker payudara adalah umur 35 – 45 dan 45 -55 tahun. Demikian dijelaskan dr. Andreas Djaputra, SpB., FINACS dari SMF Bedah RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya. Di Indonesia insidens kanker payudara belum diketahui dengan pasti karena belum ada regristrasi kanker  penduduk,tetapi diperkirakan sebesar 10 per 100.000 wanita. 90% kanker payudara terdapat pada umur diatas 35 tahun, sedangkan rentang umur dengan frekwensi tertinggi adalah umur 40-49 tahun (40,5%).

  •  Pengertian
 
SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk membantu wanita melakukan deteksi dini adanya kelainan pada payudara
Periksa payudara sendiri atau yang biasa disingkat SADARI, adalah usaha menemukan adanya kelainan atau tumor pada payudara secara dini, dengan cara memeriksa payudara sendiri.
Manfaat yang bisa diambil setelah melakukan SADARI wanita semakin waspada dan mampu mendeteksi secara dini adanya kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan kelainan pada payudaranya. Sehingga ketika didapatkan kelainan, pemeriksaan bisa segera dilakukan, pengobatan yang dibutuhkan bisa segera diberikan, dan tingkat kesembuhan bisa lebih cepat dicapai.

  • Tujuan

Pemeriksaan kanker payudara sendiri (Sadari / Sarari)dilakukan secara teratur sejak menstrusasi pertama kali didapatkan, sebulan sekali, seminggu setelah menstruasi selsai karena pada waktu itu payudara dalam keadaan paling kecil, paling lembek, sehinnga bila ada kelainan lebih muda dapat diraba. Pada wanita yang sudah menopause dilakukan pada tanggal yang sama setiap bulan, misalnya tiap tanggal 1 (satu). Deteksi dini kanker payudara (termasuk pencegahan sekunder), ialah usaha untuk  menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker payudara yang belum lama tumbuh, masih kecil dan masih lokal sehingga mencegah timbulnya kanker invasive yang sukar atau tidak dapat disembuhkan lagi.

  •           Cara Kerja/ Langkah Pelaksanaan
Pemeriksaan  meliputi INSPEKSI (dicermati) dan PALPASI (diraba)
INSPEKSI dilakukan dengan duduk atau berdiri di depan cermin, posisi pertama dengan kedua lengan disamping tubuh dan posisi kedua lengan di angkat tinggi-tinggi. Diperhatikan apakah ada asimetri pada payudara, tumor, tarikan kulit (retraksi), perubahn warna kulit, kulit payudara berkerut seperti jeruk, putting susu mendelep (inversi), tarikan putting susu, erosi atau eksem puting susu.
PALPASI dilakukan dengan tetap duduk atau berdiri di depan cermin, atau dapat dilakukan berbaring dengan menaruh bantal tipis di bawah punggung sisi dengan sudut  900 yang akan di palpasi. Untuk palpasi payudara kiri, memakai telapak ujung jari ke2 s/d 5 tangan kanan, demikian sebaliknya. Raba seluruh payudara dengan seksama mulai dari putting susu secara radier atau sirkuler kearah keluar sampai ke ketiak, apakah terdapat tumor atau rasa nyeri. Pada akhir pemeriksaan, dilakukan pemijatan putting susu untuk melihat kemungkinan keluarnya cairan abnormal seperti cairan kuning jernih, keruh, nanah atau berdarah.


Pemeriksaan yang lain adalah pemeriksaan tali beha / kutang sebelum dicuci, apakah pada bagian dalam kupnya terdapat noda bekas secret putting susu. Skrining kanker payudara dilakukan secara aktif dengan tujuan mencari secara langsung adanya kanker payudara dini atau kelainan prakanker di masyarakat pada kasus asimtomatik (tanpa gejala) dalam suatu wilayah dan waktu tertentu.

Ada beberapa macam skrining untuk kanker :
-          Skrining masal, pada smua golongan masyarakat tertentu.
-          Skrining selektif, pada golonga masyrakat yang mempunyai resiko tinggi.
-          Skrining multiple, dikerkajakan untuk beberapa jenis kanker tertentu dalam segolongan penduduk
-          Penemuan kasus kanker dini individual.

Cara skrining ialah cara yang paling sensitif, tetapi yang diperlukan sangat tinggi, sehingga hanya beberapa negara saja yang mampu melakukannya. Skrining payudara umumnya dikerjakan setiap 1 -3 tahun pada wanita yang berumur diatas 35 -45 tahun dalam satu daerah tertentu. Dilakukan pemeriksaan klinis oleh tenaga medis terlatih dan pemeriksaan mammografi (foto roentgen payudara).
 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar